Benarkah Pria Bisa Terkena Penyakit Keputihan ? - Keputihan merupakan penyakit yang biasa dialami oleh para wanita. Kebanyakan orang mengira bahwa infeksi jamur penyebab keputihan (Candida albicans) merupakan masalah yang seringa menimpa para wanita. Faktanya adalah para pria pun tidak luput dari penyakit keputihan.
Keputihan tidak hanya terjadi pada kaum wanita. Kaum pria pun bisa mengalami keputihan . Tentu saja terdapat perbedaan antara keputihan yang terjadi pada pria maupun wanita. Diantara perbedaanya adalah cairan keputihan pada pria sudah pasti tidak normal dan menjadi tanda penyakit. Karena, normalnya kelamin laki-laki itu kering lembap, tidak basah, jelas dokter spesialis kulit dan kelamin
Infeksi Candida pada pria terjadi di daerah sekitar selangkangan, dan dapat menyebabkan rasa nyeri, gatal, serta kemerahan pada kepala penis, skrotum, dan kulit selubungnya. Seringkali, hal ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada penis, sensasi terbakar ketika berhubungan intim.
Karena Candida berkembang pesat di kulit yang hangat, berkeringat, dan teriritasi, pria yang belum disunat memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena Candida. Dalam beberapa kasus, kulit selubung penis bahkan sampai membengkak dan mengalami luka terbuka akibat infeksi jamur. Selain itu, jamur penyebab Candidiasis tidak hanya berkembang pesat dalam lingkungan yang memiliki kandungan gula yang tinggi seperti pada penderita diabetes, tapi juga dapat dicetuskan oleh reaksi alergi terhadap parfum, pewarna, sabun dan shower gel.
Baca Juga : 3 Cara Mudah Untuk Meningkatkan Stamina Tubuh
Gejala keputihan pada priaadalah keluarnya cairan keputihan dengan warna kekuningan seperti kepala susu, dengan tekstur yang bisa kental atau cair. Keluhan ini, bisa saja terjadi dengan gejala nyeri atau gatal, namun bisa pula tanpa gejala.
Biasanya penyakit ini disebabkan akibat hubungan seksual yang tidak sehat. Bila sudah terkena, penting untuk memeriksakannya ke laboratoium ataupun dokter ahli yang biasa menangani masalah serupa, sebelum diputuskan pola pengobatannya.
Kalau tidak diobati, akan berlanjut masuk ke kantong skrotum sehingga memerah, bengkak, dan panas. Kalau tidak turun ke skrotum dan tetap di batang penis, maka ketika ereksi akan terasa sakit. Kalau tidak lari ke skrotum, bisa lari ke prostat.