5 Tips Ampuh Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual Pada Pria

tps tahan lama di ranjang
5 Tips Ampuh Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual Pada Pria -  Penyakit Menular Seksual atau biasa disingkat PMS merupakan penyakit yang disebabkan karena hubungan seksual yang tidak sehat. PMS biasanya dialami oleh para pria remaja, kaum dewasa dan tua akibat prilaku seksual yang menyimpang, melakukan sex bebas atau karena tertular secara langsung dengan penderita PMS melalui saluran kelamin, melalui sentuhan kulit, cairan organ vital wanita, cairan sperma, dan hubungan seksual yang tidak menggunakan kondom dan alat keamanan berhubungan seksual lainnya.

Menurut Word Health Organization (WHO) yang merupakan organisasi kesehatan dunia, pada tahun 2013 merilis hasil riset yang intinya bahwa penyakit menular seksual (PMS) banyak diderita oleh kaum remaja. Hal ini disinyalir bahwa remaja merupakan tahap menuju dewasa dan tua. Sehingga banyak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan menyimpang. Termasuk hubungan bebas dan pacaran  merupakan aktivitas seksual di luar nikah yang berbahaya.



PMS dapat berujung pada penyakit alat kelamin mengerikan dan berbahaya bagi kesehatan terlebih dapat membahayakan sistem imunitas tubuh seperti menyebabkan gonorhoe (penyakit kencing nanah), sifilis (raja singa), kutil kelamin, penyakit keputihan, kanker servik, herpes genitalis, Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), dan lain sebagainya. Bahkan seseorang yang menderita salah satu PMS tersebut dapat menyebabkan kemandulan (infertil), atau jika seseorang terkena penyakit sifilis dan gonorhoe akut pada pria dapat membuat alat vital (penis) meradang dan penis rusak, impotensi, bahkan penis dapat hilang.

Untuk mencegah dan mengobati penyakit menular seksual dapat ditempuh dengan beberapa alternatif cara sebagai berikut:

1.    Tidak Melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah 

Kalangan remaja pada saat ini sudah banyak yang terbiasa dengan pergaulan yang salah. Termasuk pacaran merupakan salah satu penyimpangan prilaku/pergaulan keliru yang tak terkontrol di era digital sekarang ini. Pacaran dianggap para remaja adalah sebuah trend dan budaya modern, padahal TIDAK !. Hingga terkadang orang tua yang seharusnya mampu mencontohkan akhlak baik, justru mereka (orang tua) bangga jika putera/putrinya berpacaran, bahkan ada orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran. Pacaran merupakan pintu gerbang untuk terjadi perzinahan dan kehamilan di luar nikah. Selain itu, berpacaran dapat memicu terjadinya perkosaan, penyakit menular seksual, bahkan kematian akibat cekcok antara dua si joli.

2.    Jauhi Perilaku Seksual Menyimpang (termasuk praktek LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)

Penyakit menular seksual biasanya banyak diderita oleh mereka yang memiliki kebiasaan dan prilaku menyimpang seksual. Umumnya PMS merenggut orang-orang yang melakukan praktek LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Kaum homoseksual (Gay) merupakan risiko terberat pengidap AIDS. Oleh sebab itu, melakukan hubungan seksual sebaiknya dilakukan melalui jalur resmi pernikahan. Dengan jalur pernikahan normal (Laki dan wanita) akan mencegah terjadinya penyimpangan prilaku seksual serta penyakit seksual yang tidak diinginkan.

3.    Tidak Melakukan Hubungan Badan dengan penderita PMS

Penderita PMS rentan menularkan berbagai penyakit kelamin kepada orang lain. Penularan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui cairan reproduktif (cairan sperma/semen dan cairan organ vital wanita yang terinfeksi virus, bakteri, jamur dan mikroba patogen menyebabkan penyakit AIDS, kanker serviks, keputihan, gonorhoe/kencing nanah, penyakit raja singa/sifilis,dan sebagainya), sentuhan antar kulit (biasanya menyebabkan penyakit herpes genitalis yang ditandai dengan benjolan di bagian kulit sekitar alat kelamin yang jika pecah akan mengeluarkan cairan dan terasa nyeri), air liur (pada kasus oral sex dan anal sex; dapat menyebabkan bakteri masuk dan menginfeksi ke dalam mulut dan anus, sehingga berbahaya bagi kesehatan), dan masih banyak lagi.

4.    Mencari Teman dan Lingkungan yang Baik dan Kondusif

Teman dan lingkungan yang baik dan kondusif merupakan tempat rekomendasi untuk tumbuh kembang anak dan remaja. Lingkungan ini akan mengajar, mendampingi, serta membentuk karakter anak menjadi pribadi yang berintegritas, religius, berwawasan luas, cerdas, bersahabat, dan menjadi pribadi sholeh/sholehah guna meningkatkan keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah . Dengan wawasan yang luas, seorang anak akan memperoleh pendidikan seksual/pendidikan kesehatan reproduksi melalui bimbingan konseling, sehingga anak/remaja akan terbentengi dengan pengetahuan seksual yang komprehensif (mampu mengetahui seputar kehidupan seksual yang sehat, tidak melakukan pacaran, mengetahui berbagai risiko penyakit menular seksual dan bagaimana mencegahnya).

5.    Mencari Kegiatan Yang Positif

Aktivitas positif penting diberikan kepada anak-anak dan remaja selama hidupnya. Aktivitas positif seperti kursus pelajaran, olahraga, mengaji, belajar kelompok, kegiatan organisasi kemahasiswaan/ekstrakulikuler di sekolah, pembelajaran kontekstual melalui lingkungan alam, berlibur, belajar kelompok dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut akan meminimalisir seorang remaja/anak untuk melakukan penyimpangan prilaku, termasuk penyimpangan prilaku seksual yang keliru.

Nah, demikianlah sedikit pembahasan mengenai cara mencegah penyakit menular pada pria. Semoga kita dijauhkan dari penyakit menular seksual...Amiiiinn