Bahaya Merokok Dapat Mengakibatkan Ejakulasi Dini dan Impotensi

merokok dapat mengakibatkan impotensi
Bahaya Merokok Dapat Mengakibatkan Ejakulasi Dini dan Impotensi - Apakah anda seorang perokok ??? jika iya, anda pasti hapal kata - kata berikut ini
"Merokok dapat menyebabkan impotensi, gangguan kehamilan dan janin” begitu kira-kira bunyi peringatan pemerintah yang selalu tercantum dalam bungkus rokok. Tapi benarkah merokok bisa berdampak pada kehilangan keperkasaan seorang pria? Bukti di lapangan membuktikan bahwa banyak sekali pria perokok yang tetap bisa melakukan hubungan percintaan dengan normal dan tidak terpengaruh oleh impotensi.

Pengamatan kasat mata Anda tidak sepenuhnya benar karena rokok secara medis bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan sangat mungkin berkembang memicu terjadinya disfungsi ereksi alias impotensi.


Semua dokter setuju bahwa merokok memiliki efek buruk pada kesehatan manusia dan juga terhadap fisiologi ereksi. Semua studi menunjukkan bahwa merokok menghambat kemampuan manusia untuk ereksi penuh dan lama. Disebut disfungsi ereksi atau 
impotensi juga-ketika penis mengalami ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi atau mempertahankan ereksi cukup lama untuk menyelesaikan hubungan seksual. Lebih dari 500 juta pria di seluruh dunia memiliki masalah impotensi.

banyak studi di lakukan oleh pakar kesehatan mengenai hal tersebut. Diantaranya adalah  
sebuah studi tertentu oleh seorang dokter yang terkenal menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi yang berhenti merokok mengalami kesulitan ereksi jauh lebih sering daripada orang-orang yang tidak pernah merokok.

Sebagian besar pria usia dewasa sering diserang oleh gejala disfungsi ereksi atau impotensi dan alasan yang biasa adalah gangguan sirkulasi darah, 
ini termasuk diabetes. Merokok “membantu” banyak ketika berbicara tentang gangguan sirkulasi. Ini adalah salah satu alasan utama untuk pengerasan arteri umumnya dikenal sebagai aterosklerosis. Ketika arteri di daerah panggul bisa terpengaruh, ini mengurangi aliran darah ke penis.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan rokok rasa mint kemungkinan menimbulkan risiko kesehatan publik yang lebih besar dari pada rokok non menthol. Badan ini mengeluarkan apa yang disebut pemberitahuan di muka pengusulan pembuatan peraturan, mencari masukan dari masyarakat terkait dengan opsi peraturan potensial yang mungkin dipertimbangkan, seperti menetapkan standar produk tembakau.

"Sementara hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan rokok menthol lebih beracun atau kurang beracun atau berisiko lebih menyebabkan penyakit kepada para pengisapnya dibanding rokok biasa, ada cukup data yang menunjukkan bahwa penggunaan menthol diasosiasikan dengan meningkatnya pengenalan rokok oleh remaja dan dewasa muda,
" demikian FDA seperti dirilis kantor berita Xinhua.

Menthol dalam rokok diasosiasikan bisa lebih menyebabkan kecanduan. Penghisap rokok menthol menunjukkan tanda ketergantungan nikotin yang lebih besar dan sulit berhenti merokok. Berdasarkan FDA, lebih dari 400 ribu kematian per tahun di AS disebabkan penggunaan tembakau. Lebih dari 30 persen perokok dewasa dan lebih dari 40 persen dari keseluruhan perokok muda di AS dilaporkan mengisap rokok menthol.

"Rokok menthol menimbulkan berbagai keprihatinan kesehatan publik yang serius," kata Komisioner FDA Margaret Hamburg.

Penelitian terkait menthol yang saat ini didanai FDA meliputi kaitan perbedaan genetik dalam persepsi rasa dengan mengapa populasi ras dan etnis tertentu lebih mungkin mengisap rokok menthol dibanding dengan paparan racun asap rokok dan karsinogen dari rokok menthol dan nonmenthol.

Penelitian juga menguji efek senyawa menthol dan nonmenthol dalam berbagai produk tembakau baik pada kecanduan tembakau maupun racun dari asap tembakau.